Sri Mulyani Beberkan Kronologi Penyusunan APBN 2024 di Hadapan MK

Read Time:4 Minute, 10 Second

warriorweeknow, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulian Indravati menegaskan, penyusunan APBN 2024 tidak terpengaruh oleh dua calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres-wakil Presiden 2024.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menanggapi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk bersaksi dalam sengketa Pilpres 2024, di Gedung MK, Jumat (4/5/2024).

Penyusunan APBN 2024 dan penetapannya tidak mempengaruhi siapa yang akan diusung sebagai calon presiden dan pasangan wakil presiden, kata Sri Mulyani.

Bendahara Negara menjelaskan, berdasarkan timeline proses penyusunan APBN TA 2024 yang dibahas pada 21 September 2023 dan diumumkan pada 16 Oktober 2023.

Oleh karena itu, jika dikaitkan dengan proses Pilpres 2024 yang dilakukan KPU, maka waktu pengesahan UU APBN 2024 sudah habis bahkan sebelum pencalonan calon presiden dan wakil presiden pada November mendatang. 13 2023.

Ia mengatakan, “Bahkan sebelum batas waktu pendaftaran dua calon presiden dan wakil presiden yang dijadwalkan pada 25 Oktober 2023.”

Sri Molyani mengatakan, penyusunan dan pembahasan dengan DPR serta pengesahan APBN menjadi undang-undang melalui siklus yang setiap tahunnya merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban APBN.

Siklus penyusunannya dimulai pada tahun lalu untuk APBN 2024, yang berarti siklusnya dimulai pada tahun 2023 dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan dan penganggaran RAPBN yang direncanakan periode Januari sampai dengan Juli 2023 meliputi penyusunan konsep kerangka ekonomi makro, pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) dan rencana kerja pemerintah (RKP) serta perencanaan kegiatan. dan pagu anggaran tentang K/L. DPR membahas KEM-PPKF dan RKP 2024 pada Mei 2023.

2. Presiden mengirimkan rencana keuangan dan rancangan undang-undang APBN tahun 2024 kepada DPR pada tanggal 16 Agustus 2023.

3. Tahap pembahasan RAPBN dijadwalkan pada periode Agustus sampai dengan Oktober 2023, dimana rancangan undang-undang APBN tahun 2024 dibahas antara pemerintah dan DPR dengan dimintakan persetujuan pada sidang DPR pada tanggal 21 September 2023.

4. Tahap pengambilan keputusan legislatif APBN tahun 2024 dijadwalkan paling lambat pada akhir bulan Oktober, sejak penyusunan undang-undang APBN tahun 2024 selesai pada tanggal 16 Oktober 2023, maka keputusan presiden tentang informasi APBN dijadwalkan pada bulan November-Desember, pada tanggal 28 November 2023, sudah diatur.

5. Tahapan pelaksanaan APBN tahun berjalan diawali dengan persetujuan dokumen pelaksanaan anggaran dan dilanjutkan dengan pendaftaran dan pelaporan setiap semester.

6. Tahap peninjauan dan pertanggungjawaban UU APBN tahun 2024 dijadwalkan pada tahun 2025, dimana BPK akan mengkaji LKPP yang telah disusun pemerintah untuk selanjutnya dibahas dan disetujui oleh DPR untuk menjadi Undang-Undang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan (MNC) Sri Molyani Indravati mengakui bantuan langsung tunai (BLT) masih disalurkan untuk mengurangi kerawanan pangan.

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Molyani saat menanggapi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan kesaksian pada Sidang Sengketa Pilpres 2024, di Gedung MK, Jumat (5/4/2024).

Pernyataan Bendahara Negara itu menanggapi pertanyaan Hakim MK Suhartoyo yang menanyakan apakah anggaran Kementerian Kesejahteraan Sosial akan bertambah karena adanya BLT.

Menkeu menjawab, Kementerian Keuangan memang akan menambah anggaran Kemensos untuk BLT guna mengurangi risiko pangan. Namun diakui Sri Molyani, program bantuan tersebut belum terealisasi karena Kementerian Keuangan membutuhkan data pendanaan dari Kementerian Sosial.

Menanggapi pertanyaan Hakim Mahkamah Konstitusi, Sri Mulian mengatakan: “Dananya akan ditambah, namun sebelumnya Menteri Sosial mengumumkan bahwa hal itu belum dimulai.”

Dikatakannya: “Sampai saat ini kami di Kementerian Keuangan belum mendapat data dari Kementerian Sosial yang memungkinkan kami melaksanakan pengurangan bantuan pangan, sehingga belum dilaksanakan.”

FYI, BLT Pengurangan Resiko Pangan berbeda dengan BLT El-Nino. Namun seiring dengan kenaikan harga pangan yang terus meningkat, diperlukan intervensi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Tujuannya untuk memberikan bantuan pengurangan BLT kepada mereka yang terdaftar sebagai rumah tangga penerima manfaat (KPM). Diketahui, sekitar 18,8 juta keluarga di seluruh Indonesia menjadi sasaran program ini.

Penerima akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan akan dilakukan secara bertahap selama tiga bulan mulai Januari hingga Maret 2024. Pada penyaluran pertama, kontribusinya sekitar Rp200.000 per bulan.

Sebelumnya diberitakan, empat menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi panggilan Mahkamah Konstitusi untuk mengikuti sidang sengketa Pilpres pada Jumat (4/5/2024). Mereka akan diminta memberikan kesaksian mengenai tugas dan tanggung jawabnya yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil pemilu presiden.

Keempat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan RI Sri Mulian, Menteri Sosial RI Terry Rismaharini, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Mohajer Effendi, dan Menteri Koordinator RI Irlanga Hartartu.

Pantauan warriorweeknow, Menteri Sosial Terry Rismaharini datang lebih awal dibandingkan menteri lainnya, yakni pukul 07.24 WIB dengan mengenakan kemeja batik. Berikutnya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Irlanga Hartartu yang tiba pada pukul 07.27 WIB dengan mengenakan jas bersih berwarna biru laut.

Selain itu, menteri ketiga yang masuk ke MK adalah Menteri Keuangan Sri Muliani yang mengenakan kemeja hitam bermotif merah pada pukul 07.29 WIB. Kemudian Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Mohajer Effendi tampil lengkap pada pukul 7.49 WIB.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan empat menteri di pemerintahannya punya kewenangan dan akan hadir untuk menjalankan arahan Mahkamah Konstitusi (MK).

Presiden menegaskan, belum ada instruksi khusus yang diberikan. Namun Presiden meminta mereka menjelaskan tugas pokok dan kewajibannya dalam menjalankan tugas sebagai menteri di bidang terkait.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Isuzu Gelar Mudik Gratis untuk Pengemudi Kendaraan Komersial
Next post Indonesia Luncurkan Program Eco-Industrial Park untuk Pacu Keberlanjutan Industri