Satelit Spesialis ‘Bersih-Bersih’ Sampah Luar Angkasa Sukses Capai Orbit

Read Time:4 Minute, 21 Second

warriorweeknow, Jakarta – Pesawat luar angkasa ADRAS-J milik Astroscale; Sebuah satelit demonstrasi yang dapat menginformasikan upaya pembersihan puing-puing ruang angkasa di masa depan akan diluncurkan dari Selandia Baru pada hari Minggu tahun 2024. Setelah sukses diluncurkan pada Minggu, 18 Februari, kini sudah berada di orbit.

Satelit tersebut diluncurkan ke luar angkasa dengan roket Electron dari Rocket Lab. Demikian dikutip Engadget, Senin (19/2/2024).

Dipilih oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) untuk Tahap 1 Program Demonstrasi Penghapusan Puing Komersial, misi tersebut akan membandingkan ADRAS-J dengan roket tua Jepang yang telah mengorbit sejak 2009.

Akumulasi puing-puing di orbit bumi telah menjadi masalah yang menjengkelkan selama beberapa dekade sejak penerbangan luar angkasa.

Untuk mengatasi masalah ini, badan antariksa di seluruh dunia menerapkan berbagai langkah, dan dalam banyak kasus, perusahaan swasta dikerahkan untuk mengembangkan solusi yang memungkinkan.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi sampah luar angkasa adalah dengan memblokirnya, atau memindahkannya ke tempat yang lebih rendah agar dapat terbakar di atmosfer bumi.

ADRAS-J akan menargetkan puing-puing besar yang ada dan berupaya untuk melihat dan mencitrakannya dengan aman, dengan mengandalkan data berbasis darat untuk menentukan lokasinya.

Selama beberapa bulan ke depan, ADRAS-J akan berusaha mendekati target, mengambil gambar dan menilai kondisinya untuk melihat apakah target tersebut dapat dihancurkan.

“ADRAS-J secara resmi ditugaskan dan siap menghadapi sejumlah sampah luar angkasa. Mari kita memasuki era baru keberlanjutan ruang angkasa,” kata Astroscale, yang dikenal sebagai Platform X, di Twitter.

Di sisi lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Telkom Indonesia hadir untuk mempercepat konektivitas internet di Indonesia dan akan segera meluncurkan satelit Merah Putih 2.

Instagram Menteri BUMN Erick Thohir mengabarkan, satelit ini berkapasitas hingga 32Gbps dan memiliki transponder aktif dengan frekuensi C-band dan Ku-band yang akan mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Satelit ini merupakan kerja sama antara BUMN dan PT Telkom Indonesia untuk menghadirkan konektivitas seragam di seluruh Indonesia. Kesetaraan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital.

“Ini adalah upaya kami membantu masyarakat belajar dan meningkatkan keterampilan mereka melalui Internet, untuk mewujudkan impian Indonesia Emas 2045. Kami bangga.” kata Erick pada caption postingannya, dikutip Minggu (18/2/2024).

Satelit Merah Putih 2 akan diluncurkan pada Rabu 20 Februari waktu Florida atau Kamis 21 Februari waktu Indonesia. Pengembangan satelit ini mencakup Thales Alenia Space dan SpaceX milik Elon Musk untuk mengurus peluncuran satelit.

Seperti dilansir kanal Tekno warriorweeknow, satelit tersebut siap diluncurkan dan akan mengorbit di 113 BT setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, dengan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Ririk Adriansiah, Direktur Utama Telkom Indonesia, mengatakan satelit Miraputi 2 menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan penguatan konektivitas seluruh nusantara.

Dahulu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya Telkomsat pada tanggal 20 Februari 2024 langsung dari satelit Florida atau Mira Puti 2 pada tanggal 21 Februari 2024 waktu Indonesia. Satelit High Throughput Satellite (HTS) akan diluncurkan.

Satelit tersebut sekarang siap diluncurkan dan akan mengorbit East Bay 113 setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, dengan roket Falcon 9 SpaceX. Berkapasitas hingga 32Gbps, Satelit Merah Putih 2 dilengkapi transponder aktif dari frekuensi C-band dan Ku band.

Ririk Adrianceh, Direktur Utama Telkom Indonesia, mengatakan satelit Miraputi 2 menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan penguatan komunikasi di nusantara.

Kedepannya, bersama anak perusahaan Telkomsat dan Ririek, satelit Merah Putih 2 akan menghadirkan konektivitas yang seragam di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut Telkom, serta diyakini akan mempercepat digitalisasi masyarakat di berbagai sektor.

Menyasar industri tertinggal, Telkomsat sendiri mendapat respon positif atas peluncuran Satelit Merah Putih 2. Program ini mendapat antusiasme dari pelanggan korporasi dan operator VSAT dan akan menjadi peluang besar bagi operator VSAT yang ingin menggunakan layanan satelit ini. Untuk kedua perusahaan.

Dengan hadirnya satelit Merah Putih 2, Telkom Indonesia berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam layanan satelit di Indonesia dan berharap langkah ini dapat meningkatkan konektivitas negara dan memperkuat kedaulatan digital Indonesia.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan satelit berteknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 waktu Florida atau 21 Februari 2024 waktu Indonesia.

Peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap pemerataan akses informasi melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang andal.

Satelit yang merupakan satelit ke-11 Telkom ini akan menempati slot orbit di 113 derajat Bujur Timur (113 Bujur Timur). Terkait hal tersebut, Direktur Utama Telekomunikasi Ririk Adriansiah mengatakan satelit bernama Merah Poteh 2 akan diluncurkan langsung dari Cape Canaveral Florida dengan bantuan roket Falcon 9. dalam waktu dekat.

Dengan kapasitas hingga 32Gbps, Satelit Merah Putih 2 memiliki transponder aktif dengan frekuensi C-band dan Ku-band yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Sebelumnya, Telkom telah meluncurkan satelit Mira Putih pada tahun 2018 dan menempatkannya pada slot orbit 108 Bujur Timur.

“Satelit Merah Putih 2 merupakan realisasi menjanjikan dari komitmen Telekomunikasi dalam menyediakan infrastruktur darat dan maritim di Indonesia.

Ririek mengatakan, “Telkom berharap dapat mempercepat digitalisasi masyarakat dengan memberikan pemerataan akses informasi di semua sektor.”

Selain itu, Direktur Utama Telkomsat Luqman Hakeem Abd. Rauf mengatakan satelit Miraputi 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 yang memiliki umur desain 15 tahun.

Pembangunannya meliputi Thales Alenia Space, yang bertanggung jawab membangun satelit, dan SpaceX, perusahaan yang menyediakan layanan peluncuran satelit. Kedua perusahaan tersebut merupakan pemain besar di bidangnya dan memiliki pengalaman dengan proyek satelit telekomunikasi sebelumnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 9 PTN Terbaik di Luar Pulau Jawa Versi QS AUR 2024, Unhas Makassar Memimpin
Next post Elon Musk Akui Mobil China Menang karena Tawarkan Harga Murah