Santri Pondok Pesantren Diniyyah Puteri Padang Panjang EduTrip ke Jepang

Read Time:1 Minute, 33 Second

Padang Panjang – Delapan santri Pondok Pesantren Diniah Puteri Padang Panjang bersama tiga orang pendamping berkesempatan melakukan perjalanan pendidikan (edutrip) ke Jepang pada 6 hingga 13 September 2023. Setelah dihentikan sementara, Edutrip 2023 hadir kembali di Jepang. Bertahun-tahun akibat pandemi Covid-19.

Selama di Jepang, mahasiswa mengunjungi berbagai situs budaya dan sejarah. Ia mengunjungi banyak tempat termasuk Risho no Mori di Sakai untuk belajar tentang budaya teh, Sakai Clean Center (pembuangan).

Rombongan kemudian mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Hachobaru, Pabrik Omron, kemudian berjalan kaki menuju Kawasan Kota Tua di Naramachi untuk membeli sayuran dan buah-buahan segar langsung dari petani di Minorinosato Shiriniva. Di sana, rombongan mengunjungi beberapa museum, antara lain pusat bambu tradisional dan museum mainan mekanik.

Selain itu, siswa juga mengikuti pengajaran di SMA Ikue Nishi dan melakukan diskusi dengan siswa di Ritsumeikan Asia Pacific University Beppu, Jepang. Pada kesempatan ini para pelajar berinteraksi langsung dengan pelajar Jepang dan bertukar pengalaman mengenai pendidikan di Jepang.

“Selama di Jepang, kami belajar banyak hal baru. Kami belajar tentang upacara minum teh, teknologi modern, serta sejarah Jepang melalui kunjungan ke museum, dan juga berdiskusi tentang denuklirisasi dan mahasiswa lain yang tergabung dalam klub Duta Perdamaian Pemuda.

“Kami merasa sangat terinspirasi dan bisa memanfaatkan ilmu yang didapat kedepannya,” ujar Nisrina yang mengikuti Edutrip di Jepang.

Pimpinan Pondok Pesantren Diniah Puteri Padang Panjang Fawzia Faujan Al Muhammadi yang mendampingi para santri mengatakan, “Melalui Edutrip ke Jepang ini diharapkan para santri Diniah Puteri Padang Panjang dapat memperluas wawasannya mengenai kebudayaan dan pendidikan. negara, dan semoga membantu mereka mengembangkan diri dapat menginspirasi mereka untuk berbuat dan mengejar impian mereka di masa depan.

Baca artikel pendidikan bagus lainnya di tautan ini. Penyakit langka dan berbahaya merebak di Jepang, 21 orang meninggal Epidemi penyakit langka dan berbahaya telah menyebar di Jepang. Penyakit streptokokus grup A adalah sindrom syok toksik streptokokus (STSS). warriorweeknow.co.id 19 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post
Next post Instagram Hadirkan Fitur untuk Pengguna Mengedit DM