warriorweeknow Bank Jakarta Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto pada tahun 2024 hingga 2029 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 8 persen.
Prabowo sebelumnya berjanji akan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun ketiga pemerintahannya. “Tentunya BI dan pemerintahan baru akan terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. dalam konteks ini melalui pertumbuhan kredit,” kata Juda Agung, Deputi Gubernur Bank Indonesia. ujarnya dalam Pengarahan Kebijakan Mendorong Likuiditas Makroprudensial pada Senin (6 Maret/2024).
Kerja sama yang akan dilanjutkan BI dengan pemerintahan Prabowa adalah meningkatkan pertumbuhan kredit. Sebab jika pertumbuhan kredit meningkat maka akan mendorong pula pertumbuhan ekonomi. Kebijakan tambahan
Oleh karena itu, BI telah menyiapkan ketentuan tambahan terkait penambahan besaran kebijakan insentif likuiditas. Makroprudensial (KLM)
Peningkatan tersebut diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan kredit pada tahun 2024 hingga mencapai target 12 persen.
“Kami masih memperkirakan penambahan KLM akan membatasi pertumbuhan pinjaman. Target kita 10-12 persen, bisa mencapai batas atas 12 persen sepanjang tahun,” ujarnya.
Sementara pada tahun 2025, Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit perbankan pada kisaran 11 persen hingga 13 persen, berdasarkan hasil rapat tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada akhir tahun 2023.
“Hal ini juga akan terjadi di masa depan, tentunya jika perekonomian terus berkembang. Permintaan pinjaman semakin meningkat. Kami berharap BI pasti menyediakan likuiditas yang cukup kepada perbankan untuk penyaluran pinjaman,” tutupnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan perlunya melanjutkan kebijakan yang tepat untuk mencapai tujuan visi Indonesia Emas 2045, salah satunya adalah skala pertumbuhan ekonomi negara.
Ia mengatakan, Indonesia selama ini memiliki pertumbuhan positif dan berkelanjutan sebesar 5 persen, namun pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persen diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia bertahan di kisaran 5 persen di tengah berbagai peristiwa yang mengguncang dunia. Harus dipercepat menjadi 6-8 persen setiap tahunnya untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna Prinsip-Prinsip Kebijakan Makroekonomi dan Fiskal (KEM PPKF) DPR, Senin (20/05/2024). )
Ia menjelaskan, selama satu dekade terakhir, Indonesia menghadapi banyak tantangan. Termasuk fleksibilitas Departemen Keuangan dalam memberikan dukungan. Oleh karena itu, perlu dirumuskan kebijakan yang kuat untuk beradaptasi dengan ketidakpastian global di masa depan.
Salah satunya dengan menetapkan KEM PPKF yang adaptif dan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anggaran negara saat ini.
“Masih banyak perumahan dan pembangunan yang perlu dibenahi dan diselesaikan. Impian besar mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 memerlukan kerja sama yang kuat dari seluruh penjuru tanah air,” ujarnya.
Bendahara Negara mengatakan ambisi pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persen memerlukan reformasi struktural yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi. Jangan lupakan aspek yang berbeda. perubahan ekonomi yang terus berlanjut dalam 10 tahun terakhir.
“Melanjutkan dan sekaligus memperbaiki kebijakan adalah kunci keberhasilan pencapaian Visi Emas Indonesia 2045. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan-kebijakan yang tidak lagi bersifat ‘business as Usual’,” tuturnya.
“Transformasi ekonomi dengan mendorong peningkatan investasi yang menciptakan nilai tambah tinggi adalah kuncinya. Dengan menjaga stabilitas dan prediktabilitas yang konstan. meningkatkan pemerataan (fairness dan inclusiveness) dan harus berkelanjutan,” kata Menteri Keuangan Srimulyani.