Peran Ayah dalam Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Alquran dan Hadis

Read Time:2 Minute, 57 Second

JAKARTA – Saking sibuknya dengan aktivitas mencari nafkah di luar rumah, seorang ayah terkadang lalai dalam mendidik anaknya, hingga ada yang menganggap peran ibulah yang mendidik anak.

Namun peran ayah dalam mendidik anak sangat penting dalam Islam. Seorang ayah hendaknya mengenalkan dan membimbing anak-anaknya dalam mengarungi dunia luar atau kehidupan bermasyarakat tentang dukungan keluarga, akhlak yang tinggi dan hubungan baik dengan orang lain.

Selain itu, ayah juga mempunyai kewajiban utama terhadap anaknya, sebagaimana tercantum dalam hadits Abi Huraira, Rasulullah SAW bersabda: “Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengagungkan nama dan mengajarkan akhlak.”

Orang tua yang dimaksud Rasulullah tentu tidak hanya seorang ibu, namun juga termasuk seorang ayah.

Lalu apa peran ayah dalam mendidik anak? Peran ayah dalam mendidik anak

1. Mengajarkan anak tentang tata krama

Adab berarti kerendahan hati, keramahan dan kehalusan akhlak. Athab erat kaitannya dengan akhlak atau akhlak terpuji. Dalam literatur terkenal, Adhab dikatakan sebagai landasan penting sebelum seseorang mempelajari agama atau ilmu pengetahuan.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ayyub bin Musa, atas wewenang ayahnya, atas wewenang kakeknya:

Rasulullah bersabda “Orang tua tidak bisa memberikan anaknya sesuatu yang lebih baik dari pada akhlak yang baik” (HR At-Tirmidzi).

2. Mengajari anak ilmu dan ilmu agama

Setelah mendidik anak tentang pentingnya budi pekerti, hendaknya seorang ayah mendidik anaknya tentang agama dan ilmu pengetahuan.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Luqman ayat 13:

Dan (ingatlah) ketika Luqman mengajarkan kepada putranya, “Anakku, janganlah menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan (dengan Allah) adalah kezaliman yang paling besar.”

3. Ajari anak berdiskusi

Seorang ayah tidak boleh bersikap otokratis di rumah, mulailah berdiskusi dengan anak ketika ia sudah cukup besar untuk berpikir. Diskusi mungkin mencakup topik yang lebih ringan bagi mereka yang peduli dengan masa depan anak.

Hal ini diajarkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an, surat As-Safat ayat 102:

Maka ketika anak itu telah mencapai (usianya) dan mampu mencoba bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, aku bermimpi bahwa aku benar-benar membunuhmu, maka pikirkanlah apa yang kamu pikirkan.”

Dia (Ismail) menjawab, “Ayahku, lakukan apa yang (Allah) perintahkan kepadamu, dan jika Allah menghendaki, kamu akan menemukan aku di antara orang yang sabar.”

4. Mengajarkan hakikat iman

Karakter dapat dipercaya atau jujur ​​merupakan kaidah yang harus ditanamkan pada anak sejak dini. Seorang ayah dapat menanamkan sifat-sifat ini melalui teladan ketika ia mengajar anaknya.

Dalam hadis riwayat Anas bin Malik Rahya, Rasulullah bersabda, “Tidak sah imannya bagi orang yang tidak beriman, dan tidak sah agama orang yang tidak menepati janjinya.” (H.R.Ahmad).

5. Menjadi pemimpin dalam keluarga

Ayah yang merupakan kepala keluarga mempunyai kekuasaan lebih besar dalam mengambil keputusan. Namun keputusan yang diambil harus mempertimbangkan seluruh aspek penting termasuk pandangan seluruh anggota keluarga agar adil dan menjadi solusi terbaik.

Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 34 Allah SWT berfirman:

“Laki-laki (suami) bertanggung jawab terhadap perempuan (istri) karena Allah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) dibandingkan sebagian lainnya (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) menafkahkan sebagian hartanya.”

6. Menjadi penyedia

Selain sebagai pemimpin, suami juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarga. Mereka harus memastikan bahwa tunjangan yang mereka terima adalah halal.

Hal ini tercatat dalam Al-Quran Al Baqarah ayat 233:

“Jika mereka ingin menyusui, wajiblah seorang ibu menyusui anaknya selama dua tahun penuh. Tugas ayah adalah memberi mereka makanan dan pakaian yang cukup. Seseorang tidak dibebani sesuai dengan kemampuannya.”

Baca artikel akademis menarik lainnya di tautan ini. Polisi mengungkap kelakuan aneh seorang ibu yang menikam anaknya sebanyak 20 kali dalam 2 bulan. Suami perempuan berinisial SNF (26) itu tak menyangka kelakuan aneh istrinya akan membunuh anaknya sendiri. warriorweeknow.co.id mengetahui SNF mengakhiri hidup anaknya pada 15 Maret 2024.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Selain Sering Lelah, Apa yang Terasa Kalau Kena Autoimun?
Next post Asus Rilis ExpertBook B9 OLED, Laptop Bisnis Rp36 Juta dengan Berat 990 Gram