Penetapan Awal Ramadhan 2024 Berpotensi Beda, Menag Imbau Umat Islam Tetap Saling Menghargai

Read Time:2 Minute, 27 Second

warriorweeknow, Jakarta – Keputusan memulai Ramadhan seringkali berbeda-beda antar organisasi Islam. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun kemungkinan besar akan terjadi perbedaan dalam menentukan kapan Ramadhan dimulai.

REPUBLIK INDONESIA NO. 1 Kementerian Agama (Kemenag) menginformasikan melalui Buletin Keagamaan 2024 bahwa mungkin terdapat perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan 1445 H atau 2024 M. 1445 Pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri

SE yang ditandatangani Menteri Agama (Menag) Yakut Cholil Komas itu mengimbau umat Islam untuk bertoleransi dalam menjaga Ukhuwa Islamia dan bertoleransi dalam menyikapi perbedaan keputusan pada Ramadhan 1445 atau 2024.

Mengomentari kemungkinan adanya perbedaan di awal Ramadhan 1445 H, KH Cyril Wafa, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) Institut Falakia, menekankan pentingnya saling menghormati perbedaan perilaku ibadah. Hal ini terutama terjadi pada bulan suci Ramadhan.

Menurut Kiai Cyril, umat Islam Indonesia menghadapi potensi perbedaan ibadah, terutama terkait waktu awal dan akhir Ramadhan. Dalam konteks ini, perbedaan-perbedaan tersebut seringkali menjadi titik rawan yang dapat menimbulkan saling tuduh di kalangan umat Islam.

“Pengalaman puluhan tahun umat Islam Indonesia cukup mengajarkan bahwa perbedaan pendapat mengenai huruya (masalah suku) lebih mungkin terjadi dibandingkan dengan prinsip keimanan (ushulia). Oleh karena itu, upaya untuk saling memahami harus lebih besar.” kata Kiai Cyril, Selasa (3 Mei 2024) melalui NU Online.

Lebih lanjut, Kiai Cyril menekankan pentingnya para pemuka agama dan umat Islam secara keseluruhan untuk meredam rasa saling mengkritik saat beribadah. Apalagi dalam konteks puasa Ramadhan dalam waktu dekat.

Hal ini penting karena beberapa orang mungkin mulai berpuasa lebih awal atau lebih lambat dibandingkan orang lain.

“Tidak perlu mencela mereka yang mulai berpuasa lebih awal. Misalnya sudah masuk bulan Ramadhan, lalu kenapa belum berpuasa? . Misalnya hari ini dilarang berpuasa yang masih diejek dengan ungkapan Yaum al-Siyaq,” jelas Sayrif Hidayatullah, dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN.

Putra Almagfurla, KH Turaichan Adjuri, menegaskan, saling mengolok-olok saat puja sering terlihat di media sosial dan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang.

“Baik pemuka agama maupun umat Islam diharapkan dapat memoderasi perbedaan serta menjaga toleransi dan rasa hormat dalam menjalankan ibadah.”

“Hal seperti ini banyak muncul di media sosial dan biasanya berbuntut panjang. “Kuncinya, baik tokoh maupun tokohnya masing-masing harus bisa menghindari saling mengolok-olok,” kata Kiai Cyril.

Bulan baru jatuh pada bulan Syaban 1445 H 29 Masehi. 10 Tahun 2024 bertepatan dengan Legi pada Minggu, kata PBNU.

Berdasarkan data perhitungan astronomi PBNU LF, ketinggian bulan sabit adalah 0 derajat 11 menit 25 detik. Sedangkan Ijtima atau konjungsi akan berlangsung pada Minggu 10 Maret 2024 M pukul Legi 16:00:50 WIB.

Cabang Jakarta Markaz Cabang Jakarta Markaz terletak di Jalan Kramat Raya Gedung PBNU Jakarta Pusat dengan koordinat 6° 11′ 25″ S, 106° 50′ 50″ BT.

Sedangkan posisi matahari terbenam berada pada 3 derajat 55 menit 36 ​​detik selatan toko buku, dan posisi bulan sabit 5 derajat 7 menit 23 detik selatan toko buku.

Posisi bulan sabit adalah 1 derajat 11 menit 27 detik selatan Matahari dan garis bujurnya 2 derajat 30 menit 25 detik selatan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cari Talenta Berbakat, PB Djarum Gencarkan Pengenalan Bulu Tangkis ke Siswa SD
Next post Dingin di Luar, Bucin di Dalam: Pesona Dito Darmawan di Series Pay Later Vision+