0 0
Pakar Berikan Tips 5-2-1-0 untuk Obesitas pada Anak, Seperti Apa? - PORTAL BERITA

Pakar Berikan Tips 5-2-1-0 untuk Obesitas pada Anak, Seperti Apa?

Read Time:1 Minute, 53 Second

REPUBLIK. Selain itu, 34 persen siswa sekolah dasar di Jakarta menderita hipertensi.

Obesitas merupakan penyebab segala penyakit pada anak. Anak-anak dengan kondisi seperti itu berisiko tinggi terkena diabetes dan penyakit lainnya. Profesor Aman mempunyai rekomendasi 5-2-1-0 untuk anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Obesitas pada anak diukur dengan kurva yang mencakup pengukuran berat badan dan tinggi badan. Jika kurva menunjukkan persentase lebih tinggi dari 85, hal ini menunjukkan kelebihan berat badan. Jika persentasenya di atas 95 maka dianggap obesitas.

Saran 5-2-1-0 yang dimaksud berarti makan 5,5 porsi buah dan sayur sehari. Pada Selasa (5/5) di acara Hari Obesitas Sedunia yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia, Prof. 3/2024).

Jika anak ingin makan, orang tua bisa memberikan buah-buahan sebagai pengganti junk food. Maka sebaiknya Anda tidak duduk lebih dari 2 jam sehari di sekolah atau di dalam mobil. Meskipun Anda harus mengerjakan pekerjaan rumah di rumah, duduklah selama satu jam setiap hari.

Maka 1 yaitu anak gemuk sebaiknya berolahraga 1 jam sehari. Setiap anak mempunyai waktu untuk berolahraga, misalnya anak di bawah satu tahun bisa berolahraga selama 30 menit.

Kemudian minimal 1 jam sehari dari satu sampai lima tahun. Prof. “Anak-anak berusia lima tahun ke atas dapat melakukan olahraga terstruktur selama 3 jam, seperti bermain sepak bola,” kata Aman.

Terakhir, gula 0 dan 0 pada anak obesitas. Daripada mengonsumsi gula sama sekali, disarankan untuk mengonsumsi buah saja, padahal Anda membutuhkan gula untuk energi. “Satu hal lagi, jangan makan makanan olahan.”

Apa ciri-ciri anak gemuk? Jika anak mengalami obesitas selama bertahun-tahun, maka akan muncul bintik hitam di leher anak. Ini adalah gejala umum akantosis nigrikans (AN) pada anak-anak yang mengalami obesitas. Hati-hati, karena anak dengan AN mempunyai peluang lebih tinggi mengalami resistensi insulin dibandingkan anak tanpa penyakit yang sama.

Dokter Spesialis Endokrinologi Anak sekaligus Ketua Dewan Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. “Lemak tubuh yang berlebih bisa menyebabkan sesak napas pada anak yang mengalami obesitas,” kata Aman. tahapan.

Mengingat tingginya prevalensi obesitas pada anak di Indonesia, penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memahami pentingnya kondisi ini dan melakukan perubahan gaya hidup sehat mulai dari tingkat keluarga. Untuk mengatasi tantangan ini memerlukan kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan untuk mendorong perubahan kebijakan yang berkelanjutan.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %