Mengenal Ferrock, Bahan Pengganti Semen Masa Depan

Read Time:1 Minute, 12 Second

JAKARTA – Para peneliti secara tidak sengaja menemukan material yang lebih kuat dan murah dibandingkan semen dan beton, dan potensinya sangat menjanjikan.

Bahan yang berasal dari gurun Arizona ini telah muncul di jurnal ilmiah dengan laporan mengejutkan bahwa bahan tersebut dapat mengubah bangunan dan infrastruktur. Ferrock telah membuktikan dirinya sebagai material yang lebih elastis dan ramah lingkungan dibandingkan beton.

Kisah ini dimulai lebih dari satu dekade yang lalu di Universitas Arizona, ketika mahasiswa pascasarjana David Stone memenangkan kontes inovasi pengganti semen yang dibuatnya dari baja bekas. Stone menerima paten untuk Ferrock pada tahun 2013. Dia kemudian mendirikan Iron Shell untuk mengkomersialkannya.

“Semuanya dimulai dengan penemuan yang tidak disengaja di laboratorium, dan hal ini sering terjadi,” kata Stone.

Inovasi dalam metode konstruksi yang lebih berkelanjutan menjadi fokus para peneliti di seluruh dunia dengan menggunakan berbagai bahan, termasuk jaringan jamur dan jerami. Baja bekas cocok dengan campurannya.

“Pencarian untuk menemukan alternatif bangunan berkelanjutan mendorong munculnya banyak material baru,” tulis Ilvi Bonefin untuk Certified Energy dalam sebuah cerita tentang Ferrock.

Menurut Science Direct, Rabu (31/1/2024), kekuatan material ini lebih tinggi dibandingkan beton, dilihat dari beberapa indikator: kuat tekan 13,5%; 20% untuk kekuatan tarik; dan 18% untuk kekuatan lentur, semuanya setelah 28 hari.

Bahan ini terbuat dari debu baja yang biasa dibuang begitu saja, dan silika dari pecahan kaca. Faktanya, 95% bahannya dapat didaur ulang, menjadikannya pilihan yang murah. Ada juga bahan kimia yang mengeluarkan karbon dioksida dari udara untuk mengurangi polusi.