Malam Nisfu Sya’ban Jatuh Pada Tanggal? versi Pemerintah, Muhammadiyah dan NU

Read Time:6 Minute, 49 Second

warriorweeknow, Jakarta Malam Kencan Nisfu Sya’ban? Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam penting bagi umat Islam. Malam ini adalah hari keempat belas atau ke-15 bulan Sya’ban dalam kalender Islam. Tanggal pastinya akan berbeda-beda setiap tahunnya, tergantung penentuan awal bulan Sya’ban berdasarkan syariat Islam atau perhitungan.

Malam apa Nisfu Shabaan? Dalam Kalender Hijriah 1445, malam Nisfu Syaban 2024 jatuh pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2024. Nisfu Syaban merupakan waktu yang dinanti-nantikan umat Islam, karena pada malam tersebut Allah SWT mengampuni segala dosa hamba-Nya.

Malam apa Nisfu Shabaan? Mengingat pentingnya Nisfu Shabaan, umat Islam perlu memperbanyak ibadah dan memohon ampun kepada Allah SWT. Diantara amalannya adalah dengan menerima dua sunah pada tanggal 14 atau 15 bulan Sya’ban. Selain itu dianjurkan juga membaca Al-Qur’an, shalat, shalat sunnah, dan memberikan sesuatu.

Inilah keutamaan dan tradisi malam Nisfu Sya’ban yang dilansir warriorweeknow dari berbagai sumber, Selasa (27/2/2024).

Secara umum, malam Nisfu Sya’ban dapat kita jelaskan sebagai malam yang bertepatan dengan hari kelima belas bulan Sya’ban. Dengan mengutip dari kitab ‘Keagungan Rajab & Syaa’baan’, Anda telah menjelaskan bahwa ada sebuah hadits yang berbicara tentang Nisfu Syaa’baan. Mereka mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang hidup pada malam dua Idul Fitri dan malam Nisfu Syaban, maka jiwanya tidak akan mati ketika seluruh jiwa mati.”

Tanggal bulan Sya’ban mengacu pada penanggalan Hijriah yang digunakan umat Islam. Sistem kalender ini didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi, sehingga disebut kalender lunar. Jadi hari pertama bulan Hijriah dimulai pada sore hari setelah matahari terbenam.

Sebagai panduan bagi umat Islam, Anda bisa memperhatikan kalender Nisfu Sya’ban 2024 yang dikeluarkan pemerintah, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). 1. Kalender Nisfu Sya’ban 2024 versi Pemerintah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI (Kemenag RI), diketahui 15 Shabaan 1445 akan jatuh pada tanggal 25 Februari 2024. Oleh karena itu, versi resmi Kalender Nisfu Sya’ 2024 Kalender tersebut jatuh pada hari Minggu. , 25 Februari 2024. Malam Nisfu Sya’ban dihitung sejak terbenamnya matahari pada hari Sabtu tanggal 24 Februari 2024.

Berdasarkan Deklarasi Pimpinan Pusat, 29 Syaban 1445 H akan jatuh pada tanggal 10 Maret 2024. Jika dihitung mundur, maka 15 Syaban 1445 H juga akan jatuh pada tanggal 25 Februari 2024. Oleh karena itu, Nisfu Sya’ban 2024 versi Muhammadiyah juga demikian. sesuai dengan kalender dengan pemerintah yaitu Minggu 25 Februari 2024. Malam Nisfu Sya’ban versi Muhammadiyah dimulai pada Sabtu 24 Februari 2024. 3. Kalender Nisfu Sya’ban versi NU 2024

Lembaga tinggi Nahdlatul Ulama Falakiyah Institute (LF PBNU) telah merilis data bulan baru di awal bulan Sya’ban. Menurut data resmi NU, Nisfu Sya’ban 1445 H jatuh pada tanggal 25 Februari 2024. Oleh karena itu, Kalender Nisfu Sya’ban 2024 versi NU juga sesuai dengan pemerintah dan Muhammadiyah, yaitu Minggu 25 Februari 2024. Malam Nisfu Sya’ban menurut NU mulai Sabtu 24 Februari 2024.1. Selamat malam (Mubarakah)

Malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada hari kelima belas bulan Sya’ban Islam merupakan malam yang penuh berkah (mubarakah). Malam Nisfu Shabaan disebut juga sebagai malam penebusan dosa dan Allah SWT membukakan pintu rahmat dan ampunan bagi hamba-hamba-Nya. Pada malam ini, umat Islam diimbau untuk meningkatkan ibadahnya, seperti shalat magrib, membaca Al-Qur’an, berzikir, serta berdoa memohon ampun dan berkah Tuhan. Banyak juga sunnah yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Shabaan, seperti puasa, bersedekah, dan puasa. 2. Malam Nasib Terbagi (Qismah wa at-Takdir)

Malam ini adalah malam rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Salah satu bagian penting dari malam Nisfu Syabaan adalah malam perpecahan (Qismah wa at-Takdir). Pada malam ini Allah akan mengadili seluruh makhluk-Nya selama satu tahun ke depan. Banyak umat Islam yang menghabiskan satu menit malam Nisfu Sya’ban untuk melakukan ritual, seperti shalat magrib, dzikir, dan doa ampunan dan keberkahan. Selain itu, malam Nisfu Sya’ban juga merupakan tugas refleksi diri, refleksi atas perbuatan dan kesalahan yang telah terjadi, serta taubat kepada Allah SWT. 3. Malam Pendamaian (at-Takfir)

Pada malam Nisfu Sya’baan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan ritual yang ketat, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan mendoakan dosa-dosanya. Dalam Hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah (SAW) pernah bersabda bahwa Allah SWT akan mengunjungi hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’baan, dan akan meninggalkan seribu orang yang tidak menyekutukan-Nya. Malam Nisfu Shabban dipandang sebagai kesempatan emas untuk menebus kesalahan dan memohon ampun atas dosa yang dilakukan. Oleh karena itu, mereka mengajak umat Islam untuk bersenang-senang pada malam ini, dan berusaha memperbanyak amal shaleh, agar mereka dapat mensyukuri nikmat dan ampunan yang telah diberikan Allah kepada mereka. 4. Sholat malam (al-Ijabah)

Salah satu makna penting malam Nisfu Sya’ban adalah malam shalat (al-Ijabah). Pada malam ini, umat Islam dihimbau untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Ibadah seperti sholat, meditasi dan membaca Al-Qur’an juga dianjurkan dilakukan pada malam ini. Malam Nisfu Shabaan juga diyakini sebagai malam dimana Tuhan menentukan nasib manusia. Oleh karena itu, mereka menghimbau umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan berdoa memohon keberkahan dan kemajuan dalam hidupnya. Memperingati malam Nisfu Shabaan adalah agar umat Islam memperbanyak amal shaleh dan menjauhi segala keburukan. 5. Malam akan tiba

Malam ini diyakini sebagai malam ampunan dan Allah SWT akan memberikan rahmat dan ampunan kepada umat manusia. Pada malam ini, umat Islam diimbau untuk beribadah dan memperbanyak salat, zikir, dan salat Nabi Muhammad SAW. Malam Nisfu Shabaan disebut juga dengan malam salat, karena umat Islam meyakini bahwa pada malam tersebut Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk memohon ampun dan berdoa. Dengan berdoa dan beramal shaleh di malam Nisfu Shabaan, umat Islam berharap mendapat doa dan ampunan dari Allah SWT. 6. Malam Kemerdekaan (al-Baraah)

Malam Nisfu Sya’ban mempunyai makna spiritual yang sangat penting bagi umat Islam. Pada malam ini, mereka menghimbau umat Islam untuk memperbanyak ibadah, wirid, zikir dan shalat. Malam Nisfu Sya’ban juga diyakini sebagai malam dimana Tuhan menentukan keputusan manusia di tahun yang akan datang. Selain malam ini, umat Islam juga diingatkan untuk memperbanyak dan beramal shaleh sebagai salah satu cara memohon ampun kepada Allah. Dengan beribadah dan beramal shaleh, umat Islam berharap mendapat doa dan ampunan dari Tuhan.

1. Banyak berdoa

Mengucapkan shalat merupakan cara melakukannya yang berbeda dengan puasa Nisfu Sya’ban. Sebuah hadits yang diberikan oleh Abu Bakar mengatakan bahwa Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) bersabda;

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban, Dia akan melenyapkan segalanya, kecuali dosa penyembahan berhala dan orang-orang yang hatinya penuh kebencian (kemunafikan),” HR. Al-Baihaqi. 2. Membaca Alquran

Salah satu ibadah yang dianjurkan pada Nisfu Sya’ban adalah membaca Al-Qur’an. Hal ini didasarkan pada pendapat banyak sahabat Nabi yang membaca Sya’ban sebagai bulan Al-Qur’an shalawat besertanya Anas RA mengatakan apa yang dilakukan para sahabat Nabi ( صلى الله عليه وسلّم ) di bulan Sya ‘. ‘Q. dilarang Salah satunya adalah membaca Al-Quran. Anas bin Malik RA berkata:

“Ketika seorang muslim memasuki bulan Sya’ban, mereka mengambil mushaf, kemudian mereka membacanya, dan mereka juga mengeluarkan zakat hewannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin untuk ikut puasa Ramadhan.” 3. Banyak membaca

Melaksanakan shalat pada malam Nisfu Sya’ban akan menambah pahala umat Islam. Sayyid Muhammad bin Alawi berkata:

“Hendaklah seorang muslim meluangkan banyak waktunya untuk mendaraskan banyak shalawat dan kebaikan dengan membaca dua kalimat syahadat, Lailaha Illaa Allahu Alayhi Wa Alahi Wa Sallam, terutama di bulan Sya’ban dan malam tengahnya.” 4. Sholat magrib

Melaksanakan shalat sunnah magrib pada malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu amalan bulan Sya’ban yang tidak bisa diabaikan. Nasehat ini berdasarkan hadits Al-Baihaqi yang diterima dari Alaa bin Harits yang artinya:

Aisyah berkata: “Suatu malam Nabi salat, kemudian beliau ruku’ lama, lalu aku kira mereka mengambil Nabi (SAW) (mati) karena aku ragu, aku berdiri, lalu aku angkat anak panahnya.” Dia datang dan melihat bahwa dia masih berjalan ketika Nabi (SAW) selesai shalat, dan berkata: “Asia, apakah kamu ragu bahwa Nabi (SAW)

Lalu aku menjawab: “Tidak wahai Rasulullah, aku tidak memikirkan apapun (bahwa kamu merasa Nabi SAW wafat) karena beliau terlalu merendahkan diri”.

Kemudian dia bertanya: “Tahukah kamu malam itu?”

Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya mengetahui.”

Rasulullah SAW bersabda, “Hari ini adalah malam Nisfu Sya’ban, Allah melindungi hamba-hamba-Nya pada malam ini, maka Dia selalu mengampuni orang yang meminta ampun, dan Dia memberikan rahmat kepada orang yang meminta ampun, Dan Dia melenyapkan mereka.” dari mereka. bahwa mereka iri.” “

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Sedia Payung, Sebagian Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan pada Kamis
Next post Mengenal Stevie Agnecya, Mantan Istri Samuel Rizal yang Ternyata Sudah Mualaf