Kemenkes: 27 Petugas KPPS Meninggal Dunia, 9 di Antaranya Terkait Penyakit Jantung

Read Time:2 Minute, 1 Second

warriorweeknow, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan hingga Jumat, 16 Februari 2024, sebanyak 27 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 meninggal dunia.

Hingga saat ini, yang meninggal dunia berjumlah 27 orang, kata Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi, Jumat ini di Jakarta.

Menurut Nadia, personel KPPS yang keluar dunia berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan DKI Jakarta.

Dari 27 kasus tersebut, sembilan orang meninggal, termasuk terkait penyakit jantung. Selanjutnya terdapat empat kejadian, dua dengan sepsis, dua tanpa komplikasi, satu dengan sindrom gangguan pernafasan akut (ARDS), dan satu dengan hipertensi.

Delapan pasien selanjutnya dipastikan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit (meninggal pada saat kedatangan). Penurunan angka kematian

Secara terpisah, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, angka kematian personel KPPS yang meninggal dibandingkan pemilu 2019 turun signifikan.

“Iya, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang di atas 100, ini penurunan yang signifikan,” kata Menteri Kesehatan Budi Dharmais saat berkunjung ke RS Kanker. “Kami pikir masyarakat akan lebih memahami bahwa mereka tidak boleh berusaha terlalu keras.” Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Kini telah terjadi perbaikan dalam upaya mencegah pegawai KPPS jatuh sakit atau meninggal. Namun, Budi berharap hal ini terus ditingkatkan.

“Ke depan kita ingin zero (meninggalnya personel KPPS),” ujarnya. Apa yang bisa kita tingkatkan? Rata-rata mereka punya penyakit penyerta, hipertensi, kencing manis, kencing manis.

Budi berharap pada pemilu mendatang, calon anggota KPPS diseleksi terlebih dahulu.

“Cek darah tinggi dan diabetes itu relatif mudah. ​​Biasanya ada dua alasan. Kita mau selidiki, kalau bisa nihil (kematian).”

Pada saat yang sama, Idham Holik, Komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU), juga menerima laporan meninggalnya pejabat KPPS tersebut.

“Sebenarnya kami sudah mendapat informasi dari berbagai daerah bahwa ada beberapa anggota KPPS yang terbunuh,” kata Idham di kantor KPU RI, Kamis (15/2/2024).

Idham membenarkan, pesan marabahaya tersebut saat ini sedang dikumpulkan oleh KPU RI. Nantinya, secara terbuka, publik akan mengetahui total jumlah anggota KPPS yang gugur dalam tugas berat Pemilu 2024.

Nanti KPU akan menyampaikannya secara resmi kepada publik. Saat ini KPU masih melakukan pendataan, kata Idham seperti dikutip dari pemberitaan warriorweeknow.

Belajar dari pengalaman masa lalu, Idham meyakini jumlah anggota KPPS yang gugur pada pemilu 2024 tidak akan sama dengan pemilu 2019.

Idham meyakinkan almarhum, KPU RI akan memenuhi kewajibannya dengan memberdayakan mereka yang tetap berdasarkan data yang ditetapkan Kementerian Keuangan.

Idham Kholik menandatangani dan mengatakan, “Pembayaran akan dilakukan sesuai keputusan Menteri Keuangan.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Profil Suami Stevie Agnecya Anggi Pratama, Seorang Pilot dan Pebisnis
Next post Akun Fake adalah Profil Palsu di Media Sosial, Bertujuan Memanipulasi Opini Publik