Ilmuwan Sebut Karya Ilmiah Islam Dipakai Yahudi Sejak 1.000 Tahun Lalu

Read Time:1 Minute, 6 Second

JAKARTA – Sebuah astrolabe langka berusia 1.000 tahun telah ditemukan, memberikan wawasan baru tentang pertukaran ilmiah antara Muslim, Yahudi, dan Kristen di Abad Pertengahan.

Artefak rumit ini digunakan untuk mengetahui waktu dan menghitung jarak, dan berpindah tangan antara Spanyol, Afrika Utara, dan Italia selama berabad-abad.

Astrolab ini berasal dari abad ke-11 Masehi. dan memiliki prasasti dalam bahasa Arab, Ibrani dan Latin. Lukisan astrolabe ini kemungkinan besar dibuat oleh berbagai orang di berbagai lokasi di Eropa dan Afrika Utara, menandakan bahwa astrolabe ini berpindah tangan antara pemiliknya yang beragama Islam, Yahudi, dan Kristen.

Seperti dilansir IFL Science, Kamis (3/7/2024), hal ini menunjukkan adanya jaringan kuno pertukaran ilmiah antar agama.

Astrolab ini ditemukan oleh Dr. Federica Gigante dari Universitas Cambridge di situs Fondazione Museo Miniscalchi-Erizzo di Verona, Italia.

Instrumen tersebut juga memiliki tanda tangan Isḥāq dan Yūnus. Menurut Gigante, ini mungkin nama Yahudi yang ditulis dalam aksara Arab, menunjukkan bahwa astrolabe tersebut mungkin telah beredar di kalangan komunitas berbahasa Yahudi-Arab di Spanyol.

“Penambahan dan terjemahan dari bahasa Ibrani ini menunjukkan bahwa pada suatu saat ia meninggalkan Spanyol atau Afrika Utara dan beredar di antara komunitas diaspora Yahudi di Italia, di mana bahasa Arab tidak dipahami dan bahasa Ibrani digunakan,” jelas Gigante.

Hingga saat ini, pihak museum belum mengetahui apa itu astrolab tersebut dan menganggapnya palsu.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Manfaatkan Teknologi Digital dengan Optimal
Next post Alasan Bullying Menurut Sosiolog: Pembuktian ke Orang Tua atau Gaet Perhatian Lawan Jenis