Surabaya – Penggunaan botol susu membuat bayi bingung soal puting, terutama bayi baru lahir. Hal ini mengakibatkan pemberian ASI tidak efektif saat bayi dan ibu berada dalam perawatan bersama. Akibatnya bayi gemetar, tidak mau menyusui ibunya.
Kondisi ini membuat tidak mungkin mendapatkan jaminan untuk menyusui saja. ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan tanpa tambahan dan/atau pengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat-obatan, vitamin dan mineral).
Menurut Firdous, Escp.N., M.Case, dosen perawat Departemen Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), berbagai kondisi membuat ibu tidak bisa segera menyusui.
“Kondisi anak tidak memungkinkan untuk langsung menyusui atau ibunya bekerja setiap hari,” ujarnya.
Menurut Philippa Pearson, dokter spesialis kandungan yang dikutip dalam laman Breastfeeding Support, cup feeder merupakan alternatif pengganti susu botol jika bayi tidak dapat menyusu dan perlu disusui. Selain itu, dapat digunakan untuk memberikan dukungan pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI atau bayi yang terpisah dari ibunya selama beberapa waktu. .
Menyusui dengan menggunakan feeding cup merupakan salah satu cara menyusui yang mudah. Hanya ibu yang harus menyusui secangkir penuh ASI dan menyusui bayi dengan posisi yang tepat agar ia dapat menyusui dengan baik.
Keuntungan menggunakan cup feeder bayi dibandingkan botol susu adalah:
– Tidak menyebabkan bingung puting.
– Mengurangi risiko kerusakan dan perubahan warna gigi.
– Membantu mengurangi risiko kerusakan gigi.
– Mencegah anak makan berlebihan.
– Memudahkan anak belajar menggunakan cangkir.
Kondisi Menyusui Sebelum menyusu, pastikan bayi dalam keadaan terjaga dan tenang. Sebaiknya gendong bayi dalam posisi tegak agar ASI tidak tumpah saat bayi minum dan letakkan selimut atau selimut di bawah dagu bayi sebelum memulai.
Isi mangkuk pengumpan hingga setengah penuh dengan susu formula hangat atau ASI. Dekatkan ujung cangkir ke bibir bawah bayi atau di bawah gusi agar bayi dapat minum. Jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi karena dapat menyebabkan tersedak.
Ibu dapat merangsang refleks rooting sebelum menyusui. Ini adalah gerakan yang sama ketika bayi disusui dan diberi susu botol. Tekan kuat bibir bawah Anda ke tepi gelas sebagai isyarat untuk membuka mulut untuk makan. Selanjutnya, angkat gelas secara perlahan hingga susu mencapai tepi gelas. Tetaplah dalam posisi ini selama beberapa saat meskipun bayi tidak sedang menyusu.