BMKG Tetapkan 15 Daerah Berstatus Waspada Dampak Hujan di Indonesia

Read Time:1 Minute, 33 Second

warriorweeknow, JAKARTA — Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan, 15 wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai status siaga rawan bencana oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berdasarkan data situs resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Sabtu (10/2/2024), diketahui 15 daerah berstatus waspada tersebut antara lain Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Timur. Jawa. , Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.

Data tersebut juga memberikan peringatan dini dampak curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi menyasar wilayah Maluku, NTT, Papua, Papua Barat, Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Riau.

BMKG memperkirakan beberapa kota seperti Surabaya dan Pangkal Pinang akan mengalami badai petir pada siang hari. Sementara hujan sedang diperkirakan terjadi di Jambi, Banjarmasin, Makassar, Kendari, Palembang.

Kemudian kota lainnya seperti Denpasar, Serang, Palangka Raya, Samarinda, Ambon, Mataram, Kupang, Jayapura, Manokwari, Mamuju, Medan, dan Gorontalo diperkirakan akan diguyur hujan ringan pada siang hari.

Sementara itu, sebagian besar wilayah DKI Jakarta diperkirakan masih mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat pada pagi dan sore hari, serta langit berawan pada malam dan pagi hari.

Sebelumnya, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan upaya kesiapsiagaan perlu ditingkatkan menghadapi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Menurut dia, mengutip hasil analisis cuaca yang dilakukan tim, rata-rata curah hujan setidaknya hingga 15 Februari 2024 berkisar antara 150 mm – 300 mm dan mungkin lebih.

Kemampuan ini muncul berdasarkan kenyataan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang diamati cukup signifikan. Pemicunya berasal dari menguatnya angin monsun Asia dan aktifnya gelombang Rossby-Kelvin khatulistiwa.

Kedua fenomena tersebut menjadi faktor terbentuknya awan hujan, pola angin pembengkokan, dan pertemuan angin panjang di Indonesia.

“Informasi ini merupakan hasil observasi ilmiah sehingga perlu disikapi dengan antusias oleh semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi guna mengurangi risiko dampak bencana,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 10 Password yang Paling Gampang Dibobol Hacker, Jangan Pakai Kata Sandi Ini Lagi!
Next post Waspada, Hipertensi Paling Sering Jadi Pemicu Kematian Ibu Hamil